Halaman

hamid_raharjo@yahoo.com // segaoyek.blogspot.com

Sabtu, 28 Mei 2011

Mencicipi Menu Favorit Sultan Yogya

  • Fri, May 27 8:02 AM WIT

    Tak banyak kesempatan bagi kita mencoba makanan khas bangsawan yang hanya dihidangkan di istana. Namun di Yogyakarta, sebuah restoran menyediakan menu-menu khas keraton yang merupakan kegemaran sultan-sultan Yogyakarta.

Kamis, 26 Mei 2011

CUT AND FILL


Palembang,Untuk pekerjaan awal sebuah projeck adalah perataan tanah (cut and fill).
Dalam pekerjaan ini digunakan alat berat berupa Escavator.Untuk pekerjaan pengerukan dan pengurugan ini bisa mengalami penambahan ataupun terjadi kelebihan tanah asli yang dapat mengakibatkan penambahan ataupun dibuangnya tanah tersebut.    
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan proses scedullisasi yang singkat ,dengan jangka waktu tidak lebih dari sebulan (30 hari kalender),karena dengan cepat atau lambatnya pekerjaan ini bisa mempengaruhi  scedule pekerjaan lainnya.
Apabila pekerjaan ini telah dilaksanakan maka akan disusul dengan pekerjaan pengukuran dan pembouplangan sesuai dengan rencana dan siteplan bangunan yang akan dibuat.   (Sega Oyek

Rabu, 25 Mei 2011

BACKPACKER,,,mbil mlaku-mlaku


Ketika saya berkelana ke Eropa selama 16 hari, petugas di bandara Soekarno-Hatta bertanya, “Enam belas hari dan hanya membawa satu ransel?” Saya mengangguk sambil sedikit tersenyum. Melihat sekeliling, rata-rata semua orang membawa koper seret dan tas jinjing.

Saya akan lebih heran lagi kalau ada yang bepergian sendiri tetapi membawa lebih dari satu koper — besar pula. Seolah tak cukup, ada yang membawa kardus!

Orang punya alasan berbeda-beda untuk membawa koper besar, dari yang paling absurd sampai yang bisa diterima. Yang paling absurd: berganti baju lima kali sehari, membawa beragam sandal untuk pantai yang berbeda. Belum lagi kalau mereka membawa segala macam peralatan dandan, variasi syal dan jilbab sampai lima buah sabuk yang sebenarnya tidak diperlukan.


Berkelana dengan satu ransel saja sebenarnya cukup. Simak tipsnya di bawah ini. Foto: ThinkStock

Jauh lebih masuk akal jika mereka harus membawa barang-barang substansial seperti kamera dengan lensa yang bervariasi untuk bekerja, atau dokumen yang perlu dibawa untuk rapat di tempat tujuan.

Saya lebih suka berkemas ringkas, karena punya banyak keuntungan, antara lain:

  • Terhindar dari konsekuensi check-in bagasi seperti menunggu lama, kehilangan atau terlambat.
  • Bebas bergerak di mana saja, terutama ketika Anda harus berjalan kaki mencari penginapan atau mengejar bus/kereta api.
  • Waktu berkemas lebih singkat, dengan daftar berkemas yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan dan selalu siap setiap saat.
  • Ramah lingkungan, sebab koper yang masuk bagasi akan menambah beban pesawat terbang dan meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Bukannya saya menutup mata akan kebutuhan individu yang berbeda-beda, tetapi dalam setiap perjalanan pun, berkemas ringkas itu sangat mungkin, dan sangat bermanfaat.

Jika Anda bepergian untuk backpacking, setialah pada istilahnya: backpacking. Satu tas punggung berukuran kompartemen dalam kabin sudah cukup. Berapa lama pun Anda pergi, bawalah baju yang cukup supaya Anda tidak harus mencuci selama 2-3 hari. Lalu gunakan detergen atau mencuci di hostel. Masukkan biaya mencuci ini dalam anggaran bepergian.

Harga mencuci cukup murah. Sebuah hostel di Berlin, Jerman memberikan saya keranjang besar dan mengenakan tarif € 5 sekali cuci. Di Hue, Vietnam bahkan tarifnya hanya Rp 10 ribu. Di Ostersund, Swedia, fasilitas mesin cuci gratis.

Jika Anda bepergian untuk sebuah keperluan bisnis, hal yang sama tetap berlaku. Namun Anda bisa membawa tas jinjing yang bisa menampung baju dengan lebih rapi. Pelajarilah teknik melipat baju yang baik agar tidak kusut. Usahakan mencuci di penatu hotel atau rumah keluarga/teman jika bepergian lebih dari tiga hari.

Jika Anda bepergian dalam satu grup seperti keluarga, usahakan tidak membawa koper berukuran raksasa. Gunakanlah koper berukuran sedang yang bisa dibawa masing-masing anggota grup tanpa menyusahkan anggota lainnya. Lebih baik lagi jika setiap anggota tidak check-in bagasi.

Untuk semua jenis perjalanan, pilahlah barang menurut jenisnya, dan masukkan dalam tas-tas kecil. Bawa setelan baju yang bisa dikombinasikan secara bebas (warna-warna netral). Bawa maksimal sepasang sepatu dan sandal. Hindari membawa aksesoris berlebihan.

Desain tas yang baik juga berpengaruh. Ada yang mengatakan, sebaiknya pilih tas berbentuk persegi sehingga optimal penggunaan ruangnya. Sesuaikan ukurang dengan kompartemen kabin (silakan cek ketentuan maskapai penerbangan). Pilihlah tas punggung atau jinjing yang tidak beroda.

Koper seret tidak direkomendasikan, karena ia dirancang hanya untuk kontur tanah yang rata. Roda dan struktur seret juga menambah beban dan berpotensi membahayakan jika diangkat dalam kabin.

Pada intinya, berkemas ringkas adalah tentang kebahagiaan bepergian. Saya bukan memaksa Anda untuk mengurangi isi koper atau ransel, atau menahan membeli koper seret berwarna merah yang cantik itu. Tetapi cobalah merasa cukup dengan “perbekalan” yang sedikit.

Bepergian itu seharusnya tentang pengalaman dan kebahagiaan Anda di tujuan, bukan objek-objek yang membuat Anda menjadi tergantung.(Hamid HIKING CLUB)

Papeling: Mayuh Ngomong Nganggo Bahasa Ngapak

Papeling: Mayuh Ngomong Nganggo Bahasa Ngapak: " Jawa Ngapak yang Bikin Ngakak “Mbok ngomonge ngapak wae tho….lucuu…..” “Halah…kaya ngerti n..."

Papeling: Mati Urip Karo Beras

Papeling: Mati Urip Karo Beras: "Sedulur,kiye ana Cerita Ngapak maning kirimane Kang Rachmat Bojawa . MAYUH PADA DIWACA NGANTI RAMPUNG YA?..."

Papeling: Bersatu Kita Teguh,Bercerai kita Runtuh

Papeling: Bersatu Kita Teguh,Bercerai kita Runtuh: "Inilah PAPELING atau Paguyuban perantau Purbalingga. Sejak didirikan dan dipublikasikan secara resmi tgl 20.03.2011 di Bumi Perkemahan Ragu..."

Papeling: Mari Cintai Rumah Sendiri

Papeling: Mari Cintai Rumah Sendiri: "Papeling sebagai paguyuban yang didirikan dengan maksud antara lain menjadi wadah sosial kemasyarakatan bagi warga perantau Purbalingga,seja..."

Selasa, 24 Mei 2011

Di Puncak Tertinggi


Izin Pendakian Gunung Lawu Diperketat
Selasa, 8 Februari 2011 
HAMID/hiking club

SEMARANG, SELASA — Pemberian izin dan pengawasan pendakian ke Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah, saat ini diperketat pemkab setempat sehubungan dengan cuaca yang kurang bersahabat yang terjadi akhir-akhir ini.
  
Karena hujan lebat dan angin ribut yang sering terjadi belakangan ini, Pemkab Karanganyar memperketat pemberian izin dan pengawasan bagi pendaki yang mendaki ke Gunung Lawu. Hal ini dikatakan Kepala Kantor Informasi dan Komunikasi (KIK) Kabupaten Karanganyar Iskandar ketika dihubungi dari Semarang, Selasa (8/2). "Pengetatan pengawasan bagi pendaki pada musim hujan dimaksudkan untuk menghindari musibah kecelakaan, dan yang lainnya," katanya.
  
Menurut dia, pengetatan juga dilakukan saat musim kemarau dengan tujuan  mencegah terjadinya kebakaran di kawasan hutan di gunung itu. Selain itu, katanya, para pendaki juga diharapkan mengikuti aturan dan selalu berhati-hati saat melakukan pendakian. "Jangan sembarangan membuang puntung rokok atau membakar rumput atau ilalang. Ini bisa berbahaya karena dapat menimbulkan kebakaran," katanya menjelaskan.
  
Pengawasan jalur pendakian dilakukan Kantor Kesbanglinmas Kabupaten Karanganyar bekerja sama dengan Perhutani Lawu Utara, Lembaga Masyarakat Desa Hutan dan Anak Gunung Lawu, organisasi pencinta alam kabupaten setempat.
  
Para pendaki akan didata secara rinci dan ketat oleh petugas pengawas di pos masuk gunung ini. "Mereka akan selalu diingatkan oleh petugas agar berhati-hati dalam pendakian dan dilarang membuang puntung rokok secara sembarangan. Sebelum dibuang api pada rokok harus benar-benar sudah dimatikan dan tidak diperbolehkan membakar rumput atau akar kering lainnya di kawasan gunung ini," katanya.